By : OC'erz_aldi
Di dalam dunia overclock, terkadang satu hal yang terpikirkan,
bagaimana mendapatkan nilai tertinggi dari sebuah prsesor yang kita
punya. Tidak bisa dikatakan salah, tetapi gak bisa dikatakan benar juga
tetapi
sebenarnya ada 3 kategori overclock, yaitu:
1. Overclock Prosesor
disini pun terbagi lagi menjadi 2, overclock prosesor secara
keseluruhan (nilai GHz yang tertinggi) dan overclock FSB prosesor
(mendapatkan hasil FSB tertinggi)
Kalau overclock prosesor secara keseluruhan kan udah sebagian besar
bisa, belajar dari thread-thread di sini aja....dan ada juga overclock
FSB. what's that?
Seringkali kita nyadar, untuk mendapatkan hasil overclock yang
maksimal, yaitu dengan menaikan FSB dan vcore sampai mencapai kestabilan
di suhu tertentu, tanpa mengubah multiplier. Sedangkan overclock FSB,
perbedaan nya adalah, di tipe overclock ini, kita bermain-main dengan
multiplier, dan pada akhirnya mendapatkan multiplier rendah dengan FSB
yang sangat tinggi.
Cara overclock FSB merupakan kelanjutan dari overclock prosesor.
Setelah kita mengetahui speed maksimal prosesor tersebut (misalnya kita
dapet di angka 420x10, 4 Ghz), maka tahap selanjutnya adalah menurunkan
multiplier 1x, sehingga menjadi 420x9. setelah kita menurunkan
multipliper, naikkan kembali FSB sampai maksimal, dan menurunkan kembali
multiplier nya 1x, naikan lagi FSB, sampai didapatkan muktiplier
terendah yang mungkin dicapai prosesor tersebut, dengan FSB tertinggi
yang dapat dicapai prosesor tersebut (misalnya nilai akhir/nilai
maksimal nya 560x6). itulah yang dinamakan overclock FSB, sesuatu hal
yang pasti dijumpai di lomba2 overclock dimanapun
coz...aplikasi seperti superpi tidak bergantung kepada nilai total
prosesor,melainkan nilai FSB sebuah prosesor.
Ingat, ketika melakukan overclock prosesor (nilai total maupun FSB),
satu hal yang harus diperhatikan, jaga kestabilan memori. Usahakan agar
frekuensi memori berkisar antara kurang lebih 10% dari nilai standar nya
(misalnya PC6400=400mhz, jadi berkisar antara 360-440). Ini bermaksud
untuk menjaga kestabilan memori tersebut, supaya ketika melakukan
overclock prosesor ternyata di suatu tahap terjadi bluescreen, kita
hanya dapat curiga terhadap prosesor (vcore nya).
Prinsip ini berlaku untuk tipe-tipe overclock lainnya, yaitu komponen
lain yang tidak ikut dioverclock harus dalam kondisi stabil. (boleh ngga
standard, tapi stabil).
2. Overclock RAM/Memori
Pada tipe overclock ini, selain prosesor harus dibuat stabil, kita juga harus pintar2 dalam memainkan divider / pembagi.
Disarankan sebelum memulai overclock memori, kita tahu dulu tingkat
kestabilan prosesor kita, bisa sampai di FSB berapa dengan voltase
berapa.
Ketika ingin memulai overclock memori, dimulai dengan frekuensi
standar prosesor tersebut (MISAL 333Mhz), dan apabila memori yang kita
gunakan adalah PC6400 (400Mhz), secara otomatis divider akan mengatur di
perbandingan 5:6. Lalu naikkan secara bertahap FSB prosesor sampai
dicapai frekuensi RAM yang lebih tinggi, sehingga memori akan berjalan
seiring dengan kenaikan FSB prosesor.
Pada contoh sebelumnya, frekuensi maksimal prosesor tersebut di
multiplier standar adalah 420Mhzx10, sehingga apabila prosesor berlari
di kecepatan 420Mhz maka memori akan mengikuti dengan kecepatan (420:5x6
= 504Mhz). Bagi chipset2 sekelas micron, nilai 504Mhz untuk PC6400
adalah nilai yang kecil.
Lalu apa yang harus dilakukan? FSB dah mentok, sedangkan memory belom
maksimal.
Ketika sampai di tahap ini, yang kita bisa lakukan adalah menurunkan
FSB prosesor dan mengganti divider ke yang lebih kecil (dilakukan secara
bersama2 di BIOS), misalnya 1:1.5(2:3). FSB kita buat di 333Mhz kembali
(standar), maka memori akan berjalan di speed 333:2x3 = 500Mhz. Kembali
naikkan FSB, lakukan sampai dicapai frekuensi maksimal prosesor..dan
ternyata masih bisa bertahan memory nya (pada FSB 420Mhz dengan
multiplier 10, divider 1:1.5(2:3), dengan memory berjalan di 420:2x3 =
630Mhz. lakukan tahap yang sama seperti sebelumnya, tarik manggggg....
jangan lupa kasih vdimm ya kalo memory dah kelaperan.
3. Overclock Graphic Card / VGA
Ini dia yang paling berbeda diantara semuanya. tidak memakai BIOS,
hanya dengan on air,memakai software bawaan ato pihak ke3 (disarankan
nTune buat nvidia, dan Rivatuner buat nvidia dan ati.)
Cara nya (rivatuner), ke bagian seperti tanda panah di sebelah kanan
bagian display, trus pilih yang gambar graphic card (sori gak jelas,
soalnya saya post di netbook, gak bisa dipasang rivatuner). Naikan
frekuensi secara pelan (1-2Mhz), lalu jalankan aplikasi 3DMark / atau
aplikasi benchmarking lainnya. Selain bisa mengetahui nilai dari VGA
kita setelah diOC, juga kita bisa mengetahui kestabilan VGA kita setelah
diOC. (satu tes di 3DMArk 2006 memakan watu 5-6menit, lumayan buat
ngetes kestabilan VGA).
Dalam melakukan overclock VGA, kenaikan clock memori jangan seperti
pada prosesor. satu hal yang harus diperhatikan, panas dari VGA
tersebut. rata2 VGA high end kelemahannya adalah panas, dan setelah diOC
bakal jauh lebih panas :)
karena mengukur suhu VGA lebih mudah dibandingkan prosesor, cukup saja
pegang heatsink pada VGA atau bagian belakang VGA, kalo dirasa sudah
sangat panas dan sampat timbul blackscreen, berarti itu nilai maksimal
VGA kamu.
Sources Koc2.com
1.
Overclock yuk..(mid-end level)
2.
Step by step Overclock processor
3. Copy dari
sini